Cari Blog Ini

Minggu, 29 Januari 2012

Surabaya i'm in love with you

Wow. Ga terasa udah lama juga ga update.

Tak terasa pula udah hampir 9 tahun aku hidup di kota pahlawan, Surabaya yang kucinta ini, kenapa aku bisa cinta Surabaya? Cukup banyak alas an kenapa aku jatuh cinta dengan Surabaya. Yang pasti di Surabaya kulewati masa-masa ABG hingga (bisa dibilang) dewasa, ya pertama kali hidup di Surabaya aku masih berusia 15 tahun (saat itu pun belum genap 15 tahun) buat sekolah. Lalu kuliah selama sekitar 4 tahun lebih (puji Tuhan lebihnya ga banyak).

Aku teringat ini semua ketika 2 hari yang lalu aku pulang ke kos an sekitar jam 10 malam, naik motor istimewa kududuk dimuka (jelas lah, kan aku nyetir sendiri). Saat itu aku lewat jalur baru di salah satu bagian timur kota Surabaya, ya, jalur ini mulai dipergunakan setelah pembangunan sekitar 2 tahun (entah bener ato ngga), aku teringat, dulunya di atas jalan yang kulewati itu adalah rumah penduduk, dan rawa, atopun semak belukar, yang pasti jalan ini dibangun untuk menghubungkan bagian selatan surabaya hingga dapat mencapai jalur ke bagian utara Surabaya (sampe ke jembatan suramadu).

“Sudah lebih dari 8 tahun aku hidup di Surabaya” kata-kata itu terbersit di pikiran saat itu. Kulalui saat awal-awal kuliah, mendapat teman baru, yang berasa seperti keluarga dekat, bagi mahasiswa fakultasku, teman kkita adalah keluarga kita, ketika kita ada di luar rumah, teman kitalah yang berperan seperti saudara bagi kita, membantu, bergurau, melewati masa perkuliahan bersama-sama.

Dan ketika aku menengok lebih jauh lagi kebelakang, aku mendapat pengalaman pahit tentang gadis, ya, tentang gadis, (pahit kayak pare kali), yang aku rasakan berkali-kali membuatku terjatuh, bangkit, terjatuh, dan bangkit lagi. Yang kemudian membuatku merasakan jatuh cinta lagi (dengan orang lain) hingga sekarang (dan sampe akhir hayat, aminn).

Aku mendapat teman-teman yang selalu membuatku merasa ada dan membutuhkan orang lain, juga dengna pengalaman-pengalaman yang tiada tara artinya, aku juga semakin jatuh cinta dengan makanan yang ada di Surabaya, mulai dari lontong mie, kikil, cingur, (waktu SD aku bener-bener ga mau makan ni masakan), ayam goreng, tahu petis, sampe penyet c-ho (ni sejak sma udah langganan sampe sekarang).

Ketika kulalui itu semua, aku jatuh cinta dengan kota ini, itu karena ketika aku berpikir, sekitar hampir sepertiga umurku yang sekarang, aku tumbuh di kota Surabaya tercinta, dengan kebisingannya, dengan panasnya, dengan suasana kota yang bisa dibilang masih kental kekeluargaannya. Aku mendapat begbagai pengalaman, jika dibandingkan dengan film yang dibintangi aktris yang (katanya) bayarannya paling mahal se-hollywood yang bercerita tentang seseorang yang mendapat pengalaman tentang makanan di Italia, tentang iman di India, dan tentang cinta di Bali (3 negara berbeda, dengan 3 pengalaman) sedangkan aku? Aku mendapat semuanya di kota ini, kota Surabaya ku tercinta, Eat, Pray, Love in Surabaya, bahkan aku juga mendapat lebih dari itu, malaikat tanpa sayap yang selalu berada di sekitar kita, membantu tanpa pamrih, yaitu Teman.

That’s why I really love Surabaya.

Tidak ada komentar: